Bob Lotter, pencipta peranti lunak pencegah konten tak senonoh di telepon seluler, merangkum beberapa modus transfer gambar dalam kegiatan penyaluran konten dewasa melalui telepon seluler. "Umumnya diawali permintaan satu pihak, biasanya laki-laki, dengan cara mengirimkan gambar polos mereka terlebih dulu," kata dia seperti yang dikutip dari situs berita Inggris, The Telegraph.
Bagaimana mencegah remaja terlibat penyaluran konten dewasa di telepon seluler?
Psikolog keluarga, Elly Risman Musa, mengatakan, meski jeratannya makin masif, hal ini bisa dicegah. Kuncinya ada pada penggunaan telepon seluler, khususnya yang terkoneksi Internet.
"Diskusikan kesepakatan dan aturan penggunaan gadget," kata Elly pekan lalu. "Kontrol harus berada di tangan orangtua."
Berikut ini saran Elly Risman kepada orangtua untuk mengurangi kegiatan negatif tersebut pada anak dan remaja:
1. Orangtua harus menyadari dampak, baik positif maupun negatif, pemberian ponsel terhadap anaknya.
2. Usai memberikan ponsel, tanyakan kepada anak akan digunakan untuk apa saja perangkat tersebut.
3. Evaluasi penggunaan ponsel anak. Tanyakan apa saja yang dia lakukan dengan ponsel tersebut.